Warga Tebing Tinggi Dikabarkan Meninggal di Kamboja, Ketua DPRD akan Bertindak
Warga Tebing Tinggi Dikabarkan Meninggal Di Kamboja Ketua Dprd Akan Bertindak
Tebing Tinggi, MISTAR.ID
Kabar meninggalnya Rico Alvirian Nasution warga Lingkungan 1, Kelurahan Tanjung Marulak Hilir (TMH), Kota Tebing Tinggi di Kamboja ditanggapi serius oleh Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi, Sakti Khadafi Nasution.
Dafi menyampaikan akan mengambil langkah-langkah untuk membantu keluarga memulangkan Rico yang dikabarkan meninggal di Kamboja tersebut.
“Atas permasalahan ini, hari ini kami akan menyurati Pj Wali Kota Tebing Tinggi untuk atensi atas permasalahan ini. Saya akan mengawal langsung kasus ini,” ujarnya via Whats App, Kamis (2/1/25).
Dirinya juga meminta kepada keluarga korban agar menyampaikan surat terkait kronologis keberangkatan Rico ke Kamboja kepada DPRD.
“Agar kami bisa mengetahui langsung kronologisnya. Saya ikut merasakan apa yang dirasakan oleh keluarga Rico di Tebing Tinggi. Semoga keluarga kuat dan tabah menghadapi ini semua,” katanya.
Baca Juga : Warga Tebing Tinggi Dikabarkan Meninggal di Kamboja Diduga Korban Sindikat TPPO
Diberitakan seblumnya, awalnya keluarga mendapatkan informasi duka ini sekitar seminggu yang lalu dari temannya yang bekerja di Kamboja yang menginfokan bahwa Rico Alvirian Nasution (23) meninggal di sana. Namun, hingga kini kabar tersebut belum diketahui kebenarannya.
Rico berangkat bekerja sebagai TKI (Tenaga kerja Indonesia) ke Kamboja sekitar bulan Agustus yang lalu. “Kami mengetahui kabar ini dari temannya yang berada di sana. Tapi mereka tidak satu kerjaan. Terus kami telpon lagi, tidak diangkat sampai sekarang,” ujar ibu Rico dengan raut wajah sedih.
Dijelaskannya, keluarga hingga kini belum mengetahui secara persis kerja sebagai apa dan agen biro yang memberangkatkan putra ketiganya itu. “Kami belum tau kerja apa dia di sana dan siapa biro yang memberangkatkannya. Namun pernah kami dengar Rico kerja di Crown Casino,” tandasnya.
Diceritakannya lagi, keluarga terakhir komunikasi dengan Rico pada 1 Desember 2024. “Rico bercerita bahwa dirinya sedang sakit dan sibuk minta pulang. Dia bilang ke bosnya agar mamaknya yang menebus Rp17.000.000 tidak termasuk ongkos. Bahkan dia meminta jual saja rumah. Terus saya bilang janganlah gitu. Kita gak punya uang,” ucapnya.
Keluarga Rico berharap pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI di Phnom Penh Kamboja dapat membantu Kepulangan Rico. “Kami berharap KBRI bisa membantu kepulangan Rico,” ungkapnya.
NEXT ARTICLE
Desember 2024, Sumut Alami Inflasi 2,12 Persen